Efek Fluoride Bagi Tubuh: Sebuah Kajian Ulang Fakta Fluoride
Oleh
: Komang Ekayana
Fluoride
dalam air pada awalnya ditambahkan pada tahu 1940 untuk mencegah kerusakan
gigi, namun studi terbaru menunjukan bahwa fluoride
menyebabkan fluorosis gigi. Dampak
fluoride bahkan lebih mengkhawatirkan dari apa yang hanya terjadi di gigi sebab
hasil penelitian dari berbagai belahan dunia menunjukkan fakta bahwa fluoride itu berbahaya. Dalam hal ini fluoride meningkatkan risiko kanker
(terutama kanker tulang), masalah mutasi gen reproduksi, neurotoksisitas (hiper atau depresi), dan fluorosis tulang (penurunan kepadatan tulang) (dalam Info-kes). Beberapa
fakta ilmiah mengenai fluoride sebagai berikut :
- A.K. Susheela dan mohan Jha, Y.D. Sharma, A.K. Susheela dan D. Mukerjee, dan Marian Drozdz, dkk (dalam Info-kes) menyatakan paparan fluoride mengganggu sintesis kolagen dan menyebabkan kerusakan kolagen pada tulang, tendon, otot, kulit, tulang rawan, paru – paru, ginjal, dan trakea.
- Robert A. Clark (dalam Info-kes) menyatakan fluoride merangsang granula serta konsumsi oksigen dalam sel darah putih, tetapi menghambat proses ini ketika sel darah putih menghadapi serangan dari agen asing dalam darah.
- S.K. Jain dan A.S. Susheela (dalam Info-kes) menyatakan fluoride menghambat pembentukan antibody dalam darah.
- T. Takamorim, Vilber A.O. Belo dan Hillel J.G., dan Y. Yoshisa (dalam Info-kes) menyatakan fluoride memiliki efek ganguan pada berbagai jaringan dalam tubuh.
- J.K Mauer, S.E. Hrudley, M.C. Mahoney, dkk, Irwin H dan Isabel N., dan J.A. Disney (dalam Info-kes) menyatakan bahwa fluoride meningkatkan perkembangan kanker tulang.
- Robert Carlton, Ph. D., mantan ilmuan EPA AS di marketplace perusahaan broadcast Canada, pada 24 November 1992 (dalam Yusuf, 2013) menyatakan fluoridasi adalah kasus penipuan ilmiah terbesar di abad ini.
- Dr. Charles Gordom Heyd, mantan presiden asosiasi kesehatan Amerika (dalam Aisyah, 2013) menyatakan fluoride adalah racun yang biasa menggerogoti tubuh manusia, dalam hal ini akan menyebabkan dampak yang serius dalam jangka panjang.
Dari
beberapa fakta diatas dapat disimpulkan bahwa fluoride merupakan zat yang terbukti berbahaya bagi tubuh manusia
karena dapat menimbulkan ganguan kesehatan pada manusia, seperti kanker, fluorosis gigi, fluorosis tulang, dan lain – lain.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut para peneliti di India telah mengembangkan
sistem filtrasi menggunakan ramuan obat, yang mereka katakan dapat dan mudah
menghilangkan fluoride dari air
minum. Teknologi yang disampaikan dalam The
International Journal of Environmental Engineering tersebut menggunakan bagian
tananman Tridax procumbens sebagai
filter biocarbon untuk ion. Nama lain Tridax
procumbens yaitu, songgolangit (Jawa), Ketumpang (Sunda), Coat Buttons, Tridax daisy, Wild daisy
(Inggris), dan Kotobukigiku (Jepang)
(dalam Dedimisbahator, 2013).
Kimiawan
Malairajan Singanan dari the Presidency
College telah menyelidiki tanaman Tridax
procumbens, yang biasa digunakan sebagai ramuan obat di India sebagai
penyerap biocarbon untuk fluoride.
Dia menjelaskan bahwa dengan menyampurkan jaringan tanaman Tridax procumbens dengan ion aluminium memungkinkan untuk membuat
filter biocarbon aman yang akan menyerap ion fluoride dari air yang dihangatkan sekitar 27ÂșC melewati filter.
Percobaan ini menunjukan bahwa dibutuhkan hanya tiga jam untuk menghilangkan
98% fluoride dengan hanya dua gram
filter biocarbon (dalam Dedimisbahator, 2013).
Cara
lain yang praktis untuk menetralisir kandungan fluoride dalam air minum adalah dengan membuat teh dari tanaman
songgolangit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hamzah dan Agus di
sebuah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bagian Farmakologi, daun
songgolangit yang dijadikan serbuk minuman seperti teh berkhasiat sebagai anti
inflamasi (radang) dan analgesik dengan menggunakan daun songgolangit yang
sudah dikeringkan sekitar 40% atau setara dengan 2,2 gram disajikan dengan
kantong teh berukuran 8cm x 8cm cukup untuk satu kali seduh.
Tanaman songgolangit memiliki tiga
unsur senyawa alami yaitu,
1.
Fllavonoid Tanin, yang berfungsi
sebagai penyejuk dan penghilang rasa nyeri rematik pada tulang persendian di
bagian pinggang dan tulang lainnya.
2.
Saponin Tanin, berfungsi sebagai
antiradang, antibiotik, peluruh air kemih (diuretik) dan menurunkan kadar asam
urat
3.
Flavonoid saponin, yang berfungsi
sebagai analgesik
Selain unsur senyawa diatas tanaman songgolangit kaya
akan zat mineral yang diantaranya terdiri dari Kalium ( K ), Kalsium ( Ca ) dan
Magnesium ( Mg ) yang berfungsi sebagai penjaga kondisi tulang dan jaringannya,
meredakan pembengkakan pada persendian, mengontrol kadar asam urat dalam darah,
memperbaiki fungsi metabolisme dari hati dan ginjal serta meningkatkan stamina
tubuh (dalam Dedimisbahator, 2013).
REFERENSI
Anonim. Tt. Fakta Ilmiah Mengenai Efek Biologis dari Fluoride. (online)
tersedia pada http://www.info-kes.com/2013/04/fakta-ilmiah-mengenai-efek-biologis.html.
Diakses 12 Desember 2013.
Dedimisbahatori. 2013. Menghilangkan Fluoride dalam Air Minum
Secara Alami. (online) tersedia pada http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/09/19/menghilangkan-fluoride-dalam-air-minum-secara-alami/.
Diakses 12 Desember 2013.
Yusuf, A.M. 2013. Fakta tentang Bahaya Fluoride. (online) tersedia pada http://bogotabb.blogspot.com/2013/09/fakta-tentang-bahaya-fluoride_21.html.
Diakses 12 Desember 2013.