Jumat, 29 November 2013

Sumber dan jenis kesalahan dalam pengukuran, LabFis

A.    Sumber-sumber Kesalahan
Berdasarkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan, kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi tiga sumber kesalahan, yaitu kesalahan karena alam (natural error), kesalahan karena alat (instrumental error), dan kesalahan karena pengukur (personal error).
i.          Kesalahan Alam (natural error)
Kesalahan ini terjadi akibat dari perubahan kondisi lingkungan saat melakukan proses pengukuran. sebagai contoh perubahan tenperatur yang mengakibatkan beda pengukuran antara kondisi yang satu dengan yang lain dengan menggunakan jangka sorong.
ii.        Kesalahan Alat (instrumental error)
Kesalahan akibat dari ketidaksempurnaan konstruksi dan kalibrasi alat. Contoh kesalahan pembagian skala pada suatu alat ukur.
iii.      Kesalahan Pengukur (personal error)
Kesalahan ini sering terjadi karena keterbatasan pengukur dalam melakukan pengamatan dan kecerobohan pengukur selama proses pengukuran.



B.     Jenis-jenis Kesalahan pada Pengukuran
Secara konvensional kesalahan pengukuran dapat dikategorikan kedalam tiga jenis yaitu kesalahan sistematik (systematic error), kesalahan acak (random error), dan kesalahan besar (gross error/blunder).
i.      Kesalahan Sistematik (systematic error)
Kesalahan sistematik terjadi akibat dari alat yang digunakan selama proses pengukuran. Hasil dari kesalahan tersebut dirata-ratakan sehingga mendapatkan rata-rata dari pengukuran. Jarak/rentang dari rata-rata pengukuran ke nilai yang sebenarnya inilah yang dinamakan dengan kesalahan sistematik.

ii.    Kesalahan Acak (random error)
Kesalahan random terjadi akibat dari kesalahan personal, alam dan alat yang digunakan selama proses pengukuran. Jarak/rentang terlebar atau terjauh dari pengukuran berulang dinamakan kesalahan random.

iii.                Kesalahan Besar (gross error/Blunder)
Kesalahan besar (blunder) terjadi akibat dari kesalahan personal (kecerobohan pengukur) yang membuat hasil dari pengukuran menjadi terlalu kecil atau terlalu besar sehingga nilai hasil pengukuran sangat jauh dari nilai ukur yang sebenarnya. Contoh hasil pengukuran suatu benda : 45,934 ; 45,935 ; 45,934 ; 4,593; 45,936

Tidak ada komentar: