Jumat, 03 Januari 2014

Efek Fluoride Bagi Tubuh: Sebuah Kajian Ulang Fakta Fluoride

@Ekha_bgigs14


Efek Fluoride Bagi Tubuh: Sebuah Kajian Ulang Fakta Fluoride
Oleh:
Komang Ekayana
Pendidikan Fisika
            Ilmuan dan para professional di dunia kesehatan memperingatkan bahaya air minum yang mengandung fluoride karena mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan kita. Selama lebih dari 50 tahun, kita dibohongi oleh media yang mempromosikan bahwa fluoride adalah suatu zat yang aman dan efektif untuk menghambat gigi berlubang, “terutama pada anak-anak”. Namun sebenarnya fluoride bukanlah zat yang bermanfaat seperti apa yang disampaikan oleh media kepada publik, oleh sebab itu 98% dari negara Eropa Timur telah menolak air yang ditambahkan fluoride karena mereka beranggapan bahwa air minum untuk publik bukan alat yang benar untuk melakukan suatu pengobatan terhadap suatu populasi. Pada tahun 1999, UNICEF mengeluhkan bahwa “beberapa negara kurang memiliki pemahaman betapa beracunya fluoride bagi tubuh; terutama bagi anak-anak, karena tubuh muda menyerap lebih banyak fluoride daripada tubuh dewasa”.
            Manfaat fluoride memang telah menjadi pertanyaan di seluruh dunia selama jangka waktu yang lama. Selama beberapa tahun paling sedikit ada 12 pemenang Nobel di bidang kedokteran dan kimia yang telah memperingatkan masalah ancaman kesehatan yang ditimbulkan fluoride. Membuat anak-anak memakan atau meminum fluoride tidak ada manfaatnya bahkan sangat berbahaya. Pengapuran (fluorosis) yang terjadi pada gigi dan tulang disebabkan karena mengonsumsi fluoride. Fluoride sangat relatif dan masuk ke dalam tulang, sel-sel, dan kemudian berakumulasi. Memang permukaan gigi akan menjadi lebih keras, namun giginya sendiri menjadi rapuh. Banyak ilmuan yang mengatakan bahwa fluoride menimbulakan masalah dalam perendian, tulang bengkok, osteoporosis, bahkan dapat menimbulkan kanker tulang, dan bahkan otak tidak akan mampu menghindari kerusakan yang ditimbulakan oleh fluoride. Fluoride memiliki pengaruh yang negatif terhadap sistem syaraf dan sistem imun, dan pada anak-anak dapat menimbulkan rasa letih yang kronis, IQ rendah, Ketidak mampuan belajar, lesu, dan depresi, bahkan dosis yang sangat kecil sekalipun jika diberikan berulang kali pada saatnya akan mempengaruhi kesehatan manusia.
            Untuk mengatasi permasalahan tersebut para peneliti di India telah mengembangkan sistem filtrasi menggunakan ramuan obat, yang mereka katakan dapat dan mudah menghilangkan fluoride dari air minum. Teknologi yang disampaikan dalam The International Journal of Environmental Engineering tersebut menggunakan bagian tananman Tridax procumbens sebagai filter biocarbon untuk ion. Nama lain dari Tridax procumbens yaitu, songgolangit (Jawa), Ketumpang (Sunda), Coat Buttons, Tridax daisy, Wild daisy (Inggris), dan Kotobukigiku (Jepang).
Kimiawan Malairajan Singanan dari the Presidency College telah menyelidiki tanaman Tridax procumbens, yang biasa dijadikan ramuan obat di India sebagai penyerap biocarbon untuk fluoride. Dia menjelaskan bahwa dengan menyampurkan jaringan tanaman Tridax procumbens dengan ion aluminium memungkinkan untuk membuat filter biocarbon aman yang akan menyerap ion fluoride dari air yang dihangatkan sekitar 27ºC melewati filter. Percobaan ini menunjukan bahwa dibutuhkan hanya tiga jam untuk menghilangkan 98% fluoride dengan hanya dua gram filter biocarbon.
Cara lain yang praktis untuk menetralisir kandungan fluoride dalam air minum adalah dengan membuat teh dari tanaman songgolangit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hamzah dan Agus di sebuah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bagian Farmakologi, daun songgolangit yang dijadikan serbuk minuman seperti teh berkhasiat sebagai anti inflamasi (radang) dan analgesik dengan menggunakan daun songgolangit yang sudah dikeringkan sekitar 40% atau setara dengan 2,2 gram disajikan dengan kantong teh berukuran 8cm x 8cm cukup untuk satu kali seduh.
                Tanaman songgolangit dapat menetralisir kandungan fluoride dalam air minum  dikarenakan tanamanan ini memiliki tiga unsur senyawa alami yaitu pertama, Fllavonoid Tanin yang berfungsi sebagai penyejuk dan penghilang rasa nyeri rematik pada tulang persendian di bagian pinggang dan tulang lainnya. Kedua, Saponin Tanin berfungsi sebagai antiradang, antibiotik, peluruh air kemih (diuretik), dan menurunkan kadar asam urat. ketiga, Flavonoid saponin yang berfungsi sebagai analgesik (meredakan rasa sakit dan nyeri). Selain unsur senyawa tersebut tanaman songgolangit kaya akan zat mineral yang diantaranya terdiri dari Kalium ( K ), Kalsium ( Ca ) dan Magnesium ( Mg ) yang berfungsi sebagai penjaga kondisi tulang dan jaringannya, meredakan pembengkakan pada persendian, mengontrol kadar asam urat dalam darah, memperbaiki fungsi metabolisme dari hati dan ginjal serta meningkatkan stamina tubuh.


** di kutip dari buku


Tidak ada komentar: