@Ekha_bgigs14
Efek Fluoride Bagi Tubuh: Sebuah Kajian Ulang Fakta Fluoride
Oleh:
Komang
Ekayana
Pendidikan
Fisika
Ilmuan
dan para professional di dunia kesehatan memperingatkan bahaya air minum yang
mengandung fluoride karena mempunyai
konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan kita. Selama lebih dari 50 tahun,
kita dibohongi oleh media yang mempromosikan bahwa fluoride adalah suatu zat yang aman dan efektif untuk menghambat
gigi berlubang, “terutama pada anak-anak”. Namun sebenarnya fluoride bukanlah zat yang bermanfaat
seperti apa yang disampaikan oleh media kepada publik, oleh sebab itu 98% dari
negara Eropa Timur telah menolak air yang ditambahkan fluoride karena mereka beranggapan bahwa air minum untuk publik
bukan alat yang benar untuk melakukan suatu pengobatan terhadap suatu populasi.
Pada tahun 1999, UNICEF mengeluhkan bahwa “beberapa negara kurang memiliki
pemahaman betapa beracunya fluoride
bagi tubuh; terutama bagi anak-anak, karena tubuh muda menyerap lebih banyak fluoride daripada tubuh dewasa”.
Manfaat
fluoride memang telah menjadi
pertanyaan di seluruh dunia selama jangka waktu yang lama. Selama beberapa
tahun paling sedikit ada 12 pemenang Nobel di bidang kedokteran dan kimia yang
telah memperingatkan masalah ancaman kesehatan yang ditimbulkan fluoride. Membuat anak-anak memakan atau
meminum fluoride tidak ada manfaatnya
bahkan sangat berbahaya. Pengapuran (fluorosis)
yang terjadi pada gigi dan tulang disebabkan karena mengonsumsi fluoride. Fluoride sangat relatif dan masuk ke dalam tulang, sel-sel, dan
kemudian berakumulasi. Memang permukaan gigi akan menjadi lebih keras, namun
giginya sendiri menjadi rapuh. Banyak ilmuan yang mengatakan bahwa fluoride menimbulakan masalah dalam
perendian, tulang bengkok, osteoporosis,
bahkan dapat menimbulkan kanker tulang, dan bahkan otak tidak akan mampu
menghindari kerusakan yang ditimbulakan oleh fluoride. Fluoride
memiliki pengaruh yang negatif terhadap sistem syaraf dan sistem imun, dan pada
anak-anak dapat menimbulkan rasa letih yang kronis, IQ rendah, Ketidak mampuan
belajar, lesu, dan depresi, bahkan dosis yang sangat kecil sekalipun jika
diberikan berulang kali pada saatnya akan mempengaruhi kesehatan manusia.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut para peneliti di India telah mengembangkan
sistem filtrasi menggunakan ramuan obat, yang mereka katakan dapat dan mudah
menghilangkan fluoride dari air
minum. Teknologi yang disampaikan dalam The
International Journal of Environmental Engineering tersebut menggunakan
bagian tananman Tridax procumbens sebagai
filter biocarbon untuk ion. Nama lain dari Tridax
procumbens yaitu, songgolangit (Jawa), Ketumpang (Sunda), Coat Buttons, Tridax daisy, Wild daisy
(Inggris), dan Kotobukigiku (Jepang).
Kimiawan Malairajan Singanan dari the Presidency College telah menyelidiki
tanaman Tridax procumbens, yang biasa
dijadikan ramuan obat di India sebagai penyerap biocarbon untuk fluoride. Dia menjelaskan bahwa dengan
menyampurkan jaringan tanaman Tridax
procumbens dengan ion aluminium memungkinkan untuk membuat filter biocarbon
aman yang akan menyerap ion fluoride
dari air yang dihangatkan sekitar 27ºC melewati filter. Percobaan ini
menunjukan bahwa dibutuhkan hanya tiga jam untuk menghilangkan 98% fluoride dengan hanya dua gram filter
biocarbon.
Cara lain yang praktis untuk
menetralisir kandungan fluoride dalam
air minum adalah dengan membuat teh dari tanaman songgolangit. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hamzah dan Agus di sebuah Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga bagian Farmakologi, daun songgolangit yang
dijadikan serbuk minuman seperti teh berkhasiat sebagai anti inflamasi (radang)
dan analgesik dengan menggunakan daun songgolangit yang sudah dikeringkan
sekitar 40% atau setara dengan 2,2 gram disajikan dengan kantong teh berukuran
8cm x 8cm cukup untuk satu kali seduh.
Tanaman
songgolangit dapat menetralisir kandungan fluoride
dalam air minum dikarenakan tanamanan
ini memiliki tiga unsur senyawa alami yaitu pertama, Fllavonoid Tanin yang
berfungsi sebagai penyejuk dan penghilang rasa nyeri rematik pada tulang
persendian di bagian pinggang dan tulang lainnya. Kedua, Saponin Tanin berfungsi sebagai antiradang, antibiotik,
peluruh air kemih (diuretik), dan menurunkan kadar asam urat. ketiga, Flavonoid saponin yang berfungsi sebagai analgesik
(meredakan rasa sakit dan nyeri). Selain unsur senyawa tersebut tanaman
songgolangit kaya akan zat mineral yang diantaranya terdiri dari Kalium ( K ),
Kalsium ( Ca ) dan Magnesium ( Mg ) yang berfungsi sebagai penjaga kondisi
tulang dan jaringannya, meredakan pembengkakan pada persendian, mengontrol
kadar asam urat dalam darah, memperbaiki fungsi metabolisme dari hati dan
ginjal serta meningkatkan stamina tubuh.
** di kutip dari buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar